okul çantası

Berita ISBI Bandung


Setelah sukses menggelar Bimbingan Seni Budaya Bidang Seni Tari Angkatan II pada 23-25 Juni 2021 lalu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor kali ini kembali menggelar kegiatan Bimbingan Seni Budaya dengan memilih Seni Karawitan sebagai topik utamanya. Kegiatan yang bertujuan untuk membimbing penggiat seni secara teknis dalam bidang seni karawitan ini digelar pada 22-23 November 2021 di Hotel Accram yang berada di Kawasan Puncak, Bogor. 

Acara bimbingan kali ini diikuti oleh 20 Peserta dari 9 sanggar seni diantaranya sanggar Sapujagat Ciawi, Komara Sunda Cibinong, Putra Binekas Ciawi, Rancage, Griya Seni Baraya Cileungsi, Sunda Kancana Ciomas, Boash Art Rancabungur, Kasmaran Tamansari, dan Putra Gentra Pasundan Jasinga. 


Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Bapak Deni Humaedi, AS., S.I.P., MM. Pada pidato pembukaannya, beliau mengatakan bahwa saat ini kesenian yang menggunakan nalar banyak ditinggalkan. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memajukan kebudayaan tersebut adalah dengan sering menggelar kegiatan seni dan budaya pada tempat-tempat yang sering dikunjungi orang, seperti destinasi wisata. Hal tersebut dapat direalisasikan jika terdapat perbaikan secara sarana dan prasarana oleh setiap destinasi wisata yang ada di Kabupaten/Kota.

Selain Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Ibu Ike Selviany, AP, M.Si. selaku Kepala Bidang Kebudayaan dan Andi Yuslin Rosandi, SE, MM sebagai Kepala Seksi Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor juga hadir pada kegiatan hari itu.

Sebagai institusi penyelenggara pendidikan dalam bidang seni dan budaya, ISBI Bandung kembali dipercaya untuk menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Dosen Karawitan ISBI Bandung, Bapak Riky Oktriyadi, S.Sn., M.Sn. berkesempatan untuk menjadi narasumber pertama yang memaparkan materi bertajuk “Kreativitas Seni Tradisi”. Dalam pemaparannya, ia mengatakan bahwa mempertahankan seni tradisi diperlukan upaya-upaya dari pelaku seni, seperti pilihan mempertahankan nilai tradisinya atau mengembangkan ketradisiannya. Menurut pandangannya ada 2 (dua) cara untuk mempertahankan seni yakni dipelihara keasriannya atau dikembangkan.

“Sifat seni pertunjukan bergantung pada ruang dan waktu. Itu artinya seni pertunjukan harus bersifat adaptif (bisa menyesuaikan ruangnya dan waktunya),” tambahnya. 

Selanjutnya, Bapak Ade Suarsa, S.Sn. selaku narasumber dari Sanggar EDAS menjelaskan materi kedua bertopik “Kreatifitas Berkarya Musik untuk Sebuah Iringan Tari Garapan”. Berdasarkan hasil pemaparannya, sebuah pertunjukan dinilai berhasil jika prosesnya eksploratif dan mampu menerima dengan masukan dari luar. Ia juga mengatakan bahwa dalam sebuah pertunjukan, ada musik yang dibuat setelah atau sebelum gerakan tari dibuat. Ada pula musik yang dibuat bersamaan dengan gerakan tari. Ia berpendapat bahwa apapun bisa menjadi iringan dalam garapan tari.

Setelah proses pemberian materi oleh narasumber selesai, para peserta dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yang anggotanya dipilih secara acak dan diberi ruang serta waktu untuk mendiskusikan pertunjukan seni karawitan yang akan ditampilkan pada 23 November 2021.

  
Judul karya yang ditampilkan pada hari itu salah satunya adalah “Nyi Iteung”. Konsep garap pada karya tari ini berbentuk tarian lepas yang mana tidak berpatokan pada tari bentuk. Walaupun pada dasarnya gerak-gerak yang dibawakan diambil dari gerak-gerak tari rakyat. Pada pertunjukan ini, iringan musik secara keseluruhan diiringi oleh Gamelan yang disesuaikan dengan kebutuhan gerak tari. 

Sinopsis:
Lembur singkur sisi Gunung
Pasir lamping nu lung kawing
Hejo ngamploh pasawahan
Angin nebak ngahiliwir
Manuk recet patembalan jeung baturna
Maturan Nyi Iteung nu leleub pikir

Kegiatan bimbingan seni budaya ini dirasa sangat bermanfaat bagi peserta yang hadir. Hal ini dilontarkan oleh salah satu peserta dari Sanggar Boashart Rancabungur, Firman Hidayat, S.Sn, yang mana ia juga merupakan alumni dari ISBI Bandung.

“Kegiatan ini sangat luar biasa. Kami disini berbagi ilmu dan pengalaman bagaimana caranya kita dapat mengembangkan dan melestarikan kesenian di Indonesia. Acara ini harus sering dilakukan dan dikembangkan lagi agar anak-anak generasi milenial dapat mengembangkan seni budayanya di kancah nasional maupun internasional,” tambahnya. **

Pencarian

Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan program Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana dibidang Seni dan Budaya.

Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40265
Telp. (022)-7314982, 7315435; Fax. (022) - 7303021
Laman http://www.isbi.ac.id ; Email isbi@isbi.ac.id 

 

Pascasarjana


Fakultas Seni Pertunjukan

  • Seni Tari
  • Seni Karawitan
  • Seni Teater
  • Seni Angklung dan Musik Bambu
  • Seni Tari Sunda

Fakultas Seni Rupa dan Design

  • Seni Rupa Murni
  • Kriya Seni
  • Rias dan Busana

Fakultas Budaya dan Media

  • Antropologi Budaya
  • Film dan Televisi

Lembaga


Unit Pelaksana Teknis

Biro Akademik dan Umum

  • Bag. Akademik dan Kemahasiswaan
    • Subbag. Akademik
    • Subbag. Kemahasiswaan
  • Bag. Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat
    • Subbag. Perencanaan
    • Subbag. Kerja sama dan Hubungan Masyarakat
  • Bagian Umum dan Keuangan
    • Subbag. Keuangan
    • Subbag. Tata Usaha, Hukum dan Kepegawaian
    • Subbag. Rumah Tangga dan Barang Milik Negara