YUDISIUM PRODI ANTROPOLOGI BUDAYA ISBI BANDUNG TAHUN 2023
Setelah menempuh babak akhir Ujian Skripsi pada awal bulan Juli silam, Fakultas Budaya dan Media (FBM) ISBI Bandung menggelar rapat Yudisium Prodi Antropologi Budaya pada hari Jumat, 21 Juli 2023 minggu lalu bertempat di Ruang Teori 1 Lantai 2 Gedung FBM ISBI Bandung. Yudisium kali ini meluluskan sebanyak 28 orang lulusan, terdiri dari 2 orang (angkatan 2017), 1 orang (angkatan 2018), dan 25 orang (angkatan 2019). Rapat ini dihadiri oleh Dekan FBM Dr. Cahya, S.Sen., M.Hum; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Apip, S.Sn., M.Sn; Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Rd. Yulli Adam Panji Purnama, S.Sn., M.Sn; Ka. Jurusan Antropologi Budaya Imam Setyobudi, S.Sos., M.Hum; dan para dosen Antropologi Budaya.
Dr. Cahya mengatakan bahwa nilai IPK mahasiswa menunjukan hasil studi yang maksimal. Hal tersebut membuktikan bahwa para mahasiswa mampu menyerap ilmu dan pengetahuan selama menjadi mahasiswa prodi Antropologi Budaya FBM ISBI Bandung.
“Alhamdulillah kita barusan sudah melaksanakan rapat Yudisium Prodi Antropologi Budaya gelombang I. Melihat perolehan nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) akhir mahasiswa mampu menunjukan hasil studi yang maksimal. Nilai IPK tertinggi yaitu 3,98. Sedangkan mahasiswa yang mendapatkan nilai 3,7 keatas kurang lebih 60%. Pada intinya mereka sudah mampu menunjukan hasil studi yang maksimal mengindikasikan bahwa mereka mampu menyerap ilmu dan pengetahuan selama menjadi mahasiswa prodi Antropologi Budaya. Tentunya kami dari fakultas berpesan kepada mahasiswa ketika mereka kembali ke masyarakat bisa cepat beradaptasi dan hasil dari studi ini dapat diimplementasikan kepada masyarakat,” ujar Dr. Cahya.
Beliau juga menambahkan pihak FBM akan mendukung mahasiswa baik yang akan melanjutkan studi ke jenjang magister/S2 maupun mahasiswa yang akan mencari pekerjaan yang bersinergi, dan mengabdi kepada masyarakat.
“Bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang S2 tentu kami dukung supaya mereka diberikan kelancaran dan kesuksesan. Dan bagi mahasiswa yang ingin mengabdi di masyarakat mencari pekerjaan, bersinergi dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan masing-masing di bidangnya, tentu kami juga akan dukung. Kami berharap agar para lulusan bisa menjaga martabat almamater sebagai alumni dari ISBI Bandung Fakultas Budaya dan Media prodi Antropologi Budaya. Selamat kepada para lulusan, tentunya ini suatu hal yang membanggakan,” sambungnya.
Dr. Cahya menuturkan bahwa yudisium prodi Antropologi Budaya kali ini sementara dilaksanakan dalam satu gelombang. Dikarenakan secara batas waktu dan melihat dari mahasiswa, 28 orang mahasiswa ini yang lebih memungkinkan untuk mengikuti wisuda. Akan tetapi pihak dari FBM akan melihat situasi dan kondisi jikalau memungkinkan ada yudisium gelombang II yang sedang dibicarakan di tahap dekanat FBM.
Bapak Imam menjelaskan bahwa jenjang S1 merupakan jenjang yang sifatnya sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Akan tetapi mahasiswa harus luwes ketika lulusan itu berada di tengah masyarakat sehingga dapat berperan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Otomatis kurikulum prodi Antropologi Budaya yang disusun saat ini menyesuaikan dengan sejumlah profil lulusan yang dapat berperan di masyarakat. Beliau berharap prodi Antropologi Budaya bisa meningkatkan lagi mata kuliah yang dipelajari sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.
Tercatat satu orang peserta yudisium yang mendapatkan nilai IPK tertinggi yaitu Siti Ayu Lestari. Mahasiswa yang akrab dipanggil Ayu ini memperoleh IPK akhir dengan nilai 3,98. Ayu menyusun skripsi dengan judul “Persepsi Wisatawan terhadap Aksesibilitas dan Amenitas pada Objek Wisata Museum Pagelaran Kraton Yogyakarta”. Ketertarikan Ayu mengkaji objek wisata ini berawal dari pengalamannya saat magang di salah satu perusahaan swasta pariwisata di Yogyakarta.
“Pada saat semester 6 saya bersama teman-teman pernah magang di salah satu perusahaan swasta pariwisata di Yogyakarta. Kemudian kami mendapatkan proyek di Keraton Jogja dan saya salah satunya yang membantu di proyek tersebut. Saya melihat ternyata ada isu yang dialami wisatawan yang membuat saya tertarik sehingga saya mengangkatnya hal tersebut di skripsi akhir saya,” tutur Ayu.
Ayu mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka mendapatkan nilai IPK tertinggi dan sudah menyandang gelar sarjana sosial di prodi Antropologi Budaya FBM ISBI Bandung.
“Perasaannya kaget dan tidak percaya setelah mendengar teman-teman yang lain nilainya pada tinggi. Sangat bersyukur karena setelah belajar 4 tahun di prodi Antropologi Budaya ISBI Bandung mendapatkan hasil yang memuaskan dan sudah menyandang gelar sarjana sosial. Harapan saya untuk prodi Antropologi Budaya supaya lebih bisa maksimal lagi dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa kedepannya, dan dapat memberikan kemudahan untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman dari luar. Serta pada saat mengikuti MBKM dapat didukung oleh fakultas,” sambungnya.
Selamat kepada para Lulusan Fakultas Budaya dan Media prodi Antropologi Budaya yang sudah melaksanakan Yudisium. Semoga ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan di ISBI Bandung bermanfaat bagi diri dan keluarga serta segera dapat berkontribusi dengan baik di lingkungan masyarakat. Selamat dan Sukses!
ISBIBandung
Center of Creativity